Friday, July 23, 2010

Toward Zero

Ni tumben-tumbenan liat berita siang di TV, itupun cuma setengah liat, setengah dengerin, soalny sambil ngadepin kompi juga.
Dari soal seleb yag dikupas abis-abisan kehidupan pribadinya (sampe-sampe aku ngerasa it’s passed the boundaries, keterlaluan banget ngejarnya). Trus ada juga berita razia miras di beberapa kafe di salah satu kota besar di Indonesia, Dari yang jualans ecara legal? Sampe nggak ada izin. So intinya klo ada izin, it’s ok? Ya, emang dari satu sisi, ada juga the art of beverages, but with the condition if it isn’t too much. Tapi dari nyoba2 akhirnya juga ada para alcoholic, kan? To me, if one gets drunk, there is no more brain, no more sense, only anger, an escape and fake bravery! Eits, kenapa nyampe sini ya?
Trus ada juga salah satu iklan yang intinya tentang selamatkan salah satu daerah dengan kondom. Wuih, otomatis yang nyampe di pikiranku, free sex OK-OK aja donk?!). Sementara klo pindah ke stasiun TV lainnya, mereka selalu koar-koar “say no to free sex”. Di jalan-jalan yang setuap hari kulewati berangkat-balik juga ada banyak poster bikinan para mahasiswa 2006 tentang “say no to drug, say no to free sex” dll (walaupun sekarang poster-poster tersebut udah diturunin). Ok, soal sex emang urusan biologis dah (that’s complicated and I’m not the expert on it :p)
Kemudian aku jadi mikir (padahal, swear, aku jarang mikir, biasanya sih cuma cuek, nyantai bombay hehehe), atau lebih tepatnya bener-bener nyadar klo semuanya tu ada dua sisi, ada good – evil, sadness – happiness, kanan – kiri, pro – kontra, dll, dll. Dan klo dirunut lebih dalem seperti halnya nanya “duluan mana ayam ma telor?” Nah loh? In sudden, aku juga jadi ingat sama istilah “sampai titik nol”, yg pernah kubaca dalam salah satu novel (yg sampe sekarang aku blom “ngeh” bener, apa kapasitas ya? Hehehe). Bisa ditebak, hasilnya aku jadi pusing sendiri, buntut-buntutnya aku cuma bisa nge-klik game “chainz” di komputerku …
Bookmark and Share

No comments:

Post a Comment