sore itu, setelah pulang kerja, aku memasuki rental vcd dekat rumah, dan langsung disambut sama si mbak-mbak dan si mas-mas yang jaga (mbaknya cuma satu, mas-nya juga cuma satu). karena emang udah langganan alias peminjam yang rajin makanya udah akrab sama mereka, apalagi si mbak yang jaga tu udah lama banget kerja di situ. kulihat cuma ada satu pengunjung selain aku, seorang cowok, yang sedang sibuk liatin katalog cd games.
“ini yang Inti apa Sari?” tanya si mas yang jaga, yang emang masih terbilang baru. untuk informasi saja, Inti adalah nama depan adekku, dan Sari adalah nama depanku. dan karena kita kakak beradik selalu dibilang saking kompaknya kemana-mana, maka sering dibilang kembar (masa sih? perasaan nggak deh …:p) atau bahkan salah manggil nama kami masing-masing.
aku cuma tersenyum kecil mendengarnya dan mengoreksi dengan memberitahukan nama panggilanku saja. lalu mengembalikan film yang udah lewat beberapa hari lalu kupinjam, alias telat.
“mbak, tau Emma nggak?” tanyaku kemudian nanyain film lama yang dibuat berdasarkan cerita novel karangan Jane Austen dengan judul yang sama. beberapa hari yang lalu aku nemuin web tentang pilem itu dan dengan penasaran nyari di rental-rental dimana aku jadi member, udah 2 tempat, sama sekali nggak ketemu.
“Ema? tau dong. anak kos depan, tho? dia belum balikin beberapa film tuh” jawab si mbak dengan santainya, sambil menghitung dan menata koin 100-an rupiah yang dikumpulin dan disatuin jadi se-ribu-an sama selotip bening.
“yah, mbaknya … ini pilem, judulnya Emma, ..m-nya dobel…” responku sambil mengeja judul film tersebut. “pilem lama sih …” lanjutku menjelaskan, berharap si mbaknya tau.
“Emma? kayake punya deh, bentar, tak liat di buku ya …” sahut si mbak dengan tersenyum geli, sambil mencari di buku khusus daftar film-film lama (aku udah sering banget baca buku tersebut buat nyari film-film, tapi perasaan nggak ada deh). “klo nggak salah, kayake ada di bendelan rak bawah itu” kata si mbak teringat, nunjukin rak yang dimaksudnya, so dengan cepat aku ambil bendelan berisikan cover bermacam film yang dijilid jadi satu biar mudah dilihat. Baru membalik lembar pertama, terdengar si mbak berseru: “ah, ketemu!”sambil mengucapkan nomor file fillm Emma tersebut pada si mas yang jaga untuk ngambilin di rak penyimpanan di belakang mereka.
dengan takjub dan tak percaya aku ditunjukin nomor dan tulisan “Emma” di buku daftar keramat tersebut, hehe, heran (karena aku nggak bisa nemuin dari kemaren-kemaren) dan senang karena ternyata film-nya ada!
“o, iya, mbak, klo Persuasion, ada juga nggak?” tanyaku jadi kemaruk, nanyain film lain yang juga diangkat dari novel Jane Austen dengan judul sama.
“kayake juga ada …bentar …” sahut si mbak dengan yakin lalu menelusuri daftar lama tersebut dengan jari telunjuknya. aku dengan setia menunggu, berbunga-bunga sambil melihat vcd Emma yang ada di tanganku. “nah, ini …eh …Possession, ding!…salah…” seru si mbak pake ketawa kecil, karena salah dan geli. Aku berdiri mo nyari di bendelan cover tadi, tapi blom sempat beranjak, si mbak dengan suksesnya nemuin nomor film tersebut, dan si mas yang jaga dengan sukarela ngambilin.
“gila! keren … keren …” komentarku dengan suka cita yang kentara sekali, bersamaan datang 2 orang pengunjung cowok yang langsung berkutat ngeliatin katalog cd program/driver.
Tiba-tiba aku teringat, “klo Quills?” tanyaku dengan antusias, benar-benar jadi tamak dengan diketemukannya 2 harta karun tadi. Kali ini bukan film dari novel Jane Austen, sih. ni pilem aku liat dari iklannya aja, katanya sih ada yg something different ma ni pilem, plus penasaran, dibintangin ama Geoffrey Rush, Michael Cain, Joaquin Phoenix ama si …
“oh, yang Kate Winslet itu ya?” sahut si mas yang jaga dengan cepet, tau dia!
“yap. itu aku juga udah lama nyari hehehe” responku mengaku. emang bener sih.
“wah itu film lama banget, kayake dulu kita punya juga yang bajakan, pasti sekarang udah dihancurin…” jawab si mbak langsung memupuskan harapanku.
tapi aku tidak patah arang, bermaksud nyari film lama lainnya yang emang kupengeni sejak lama. so, dengan semangat aku memindahkan satu rak yang bisa dilepas berisikan banyak bendelan daftar film lama. bendel ke-1 (berlembar-lembar, bolak-balik), bendel ke-2 (idem), dan baru pada bendel ke-3 lembar ke-2, kutemukan cover film “Quills” beserta tercantum nomornya. si mbak langsung mengambilkan dengan suka cita, ternyata berada di penyimpanan paling bawah-pojok, tidak pernah tersentuh.
“suka ya film-film itu?” tanya si mas yang jaga dengan nada heran.
“penasaran sih, klo Emma dan Persuasion, dari bukunya, klo Quills, ya penasaran ajah” jawabku bener-bener dengan senyum terkembang saking senangnya melihat ke-3 penemuanku itu satu-per-satu, orisinil semua! kondisinya pun masih bagus! sambil menyebutkan beberapa film lain yang diangkat dari novel Jane Austen yang lebih terkenal dan ternyata mereka ber-2 sudah pernah menontonnya juga. sueneng banget, tak terkira!
“dapat bonus ya?” tanyaku teringat, karena klo pinjem 3 ori dapat bonus 1. so aku nyari lagi di bendelan tadi dan memilih “Lassie”, film yang bercerita tentang persahabatan antara seorang anak laki-laki dengan seekor anjing, “best friends are forever!”
setelah berterima kasih – ria, aku segera pulang, sudah tidak sabar pengen segera mlototin eh nonton semua film tadi. sambil berjalan aku menengadah ke langit, mendung. dan akhirnya, di kamar, sendirian, aku menikmati karya-karya tersebut dengan ditemani hujan di luar. atmosfernya jadi enak dan nyaman, sampai nggak sadar klo sudah menjadi senja, dan menjadi gelap. tapi, lagi asyik-asyiknya, “PET!”, tiba-tiba semua di sekitarku jadi gelap gulita.
“what the h***” gumamku pelan dengan nada geram… mati listrik!!!
No comments:
Post a Comment