pernah ada seorang teman bertanya kepadaku, “santhie, kamu suka nulis?”. well, jawabku, iya, dari es-em-pe, dengan mantap (tapi bukan nulis puisi ya, i wish that i capable of writing poem, hiks). “wah, boleh baca dong?” tanya temanku lagi dengan senang dan antusias. “waduh, malu, biasanya untuk kelangan sendiri” jawabku dengan cepat-cepat. kalangan sendiri ini maksudnya aku, adekku, atau kadang-kadang kakakku nyuri-nyuri baca. dulu sempat pas es-em-pe sampe es-em-ma banyak temanku yang ikutan membaca (bahkan banyak juga hasil karyaku yang menghilang entah kemana).
terus terang aku emang suka nulis, mungkin ini hobiku setelah membaca, nonton film, motret, hunting sunset ama makanan, hehehe. tapi aku nyadar bahwa tulisanku (biasanya dalam bentuk cerita panjang, bisa berlembar-lembar banyaknya) mungkin “jayus” menurutku sendiri (pernah juga diketawain karena ceritanya khayal banget, masak ada salju di singapura??). cuma cerita soal cinta dan cinta, ya walaupun kadang berusaha memasukkan issue-issue apa yang menarik perhatianku. kadang juga khayalan atau fantasiku sendiri tentang harapan-harapan yang sebenarnya kutujukan (kumisalkan) untuk diriku sendiri. kadang juga mengambil tokoh-tokoh dari keadaan sekitarku, hal-hal yang tanpa sadar kulihat, kualami sendiri, atau mungkin hanya kudengar (tentu saja orang-orang tersebut tidak pernah tahu). lalu kubumbui dengan banyak embel-embel lainnya. jadi! kadang ada yang tidak selesai, padahal hanya tinggal bagian “finishing” saja (nggak tahu mau dibikin apa tamatnya. biasanya setelah cerita klimaks, antiklimaksnya susah).
“coba aja dikirim kemana gtu” saran salah seorang temanku yang lain, menyemangati.
“hiiii, ceritaku kan jelek, nggak layak terbit” responku dengan cepat, sama sekali tidak kepikiran untuk mengirimkan tulisan-tulisanku yang kurasa hanya curahan hatiku saja, tapi dalam bentuk cerita, tokoh-tokoh khayalan, setting super aneh, dll. aku hanya suka menulis mereka saja, that’s all. soal ada yang membaca atau tidak, well aku tidak terlalu memikirkannya, aku hanya ingin menumpahkan apa saja yang ada di kepalaku, ide yang tiba-tiba mampir lewat. that’s my own (other) world, imaginary sky, fantasy ocean.
No comments:
Post a Comment