Friday, July 23, 2010

My Grandmother in Memoriam


27 Sept’ 06
Sudah 7 hari berselang sejak meninggalnya nenekku, setelah beberapa hari sakit, dan satu hari koma. Dan walaupun aku nggak merasa deket ataupun cucu berbakti, tapi setelah beberapa hari ini aku malah menyadari sesuatu. Ya walaupun aku nggak nangis (aku yg cengeng ni ?!!! ya paling2 cuma “mrambang doank”) pas kepergiannya, tapi baru merasa kehilangan, merasa bahwa selama hari-hari terakhirnya nenekku ada yg berubah, bahwa dia begitu kesepian, bahwa ia tak pernah tersenyum seperti dulu…Dan aku bener2 menyesal kenapa tidak pernah menyempatkan sedikit waktu untuk setidaknya “menemani” or hebatnya “membahagiakan”-nya (karena baik anak2 ataupun cucu sampai cicitnya smua terlalu sibuk dg dunia dan rutinitas mereka masing2).
Nenekku meninggal di usia 83 tahun. Mungkin seumur hidupnya yang paling dikenal nenekku adalah kerja keras. Nenekku adalah seorang pekerja keras, perempuan kuat, gigih berjuang (terlalu gigih bahkan), penuh vitalitas, agak galak, perempuan dengan tekad kuat di balik tubuhnya yang mungil itu…
Namun semuanya berubah sejak ia memutuskan untuk berhenti dari semua aktivitasnya (mungkin merasa sudah waktunya bwt menikmati hasil jerih payah selama bertahun-tahun). Semuanya berubah sejak kakak perempuannya meninggal (yg juga blum lama ini). Semuanya berubah sejak tidak ada aktivitas, tidak ada “someone to talk to”. Ya aku sendiri nyadar klo bentang waktu antara aku dan nenekku sangatlah lebar, sehingga kadang aku tidak tau apa yg musti aku bicarakan, apa yg musti aku katakan supaya ia terhibur. Dan mungkin nenekku sendiri agak kesulitan dalam mengikuti semua perkembangan zaman yg ada, yg beanr2 sudah merubah segalanya ….Nenekku makin meredup..dan terlihat sudah benar-benar lanjut dan daya ingatnya pun semakin terkikis. Pada saat sakit parah, yg ia ingat hanya masa lalu, orang2 dari zamannya (sedih juga, karena aku merasa nenekku tidak ingat aku, namaku), dan Ya Tuhan..ia terlihat sangat kuruss sekali…terlihat benar-benar renta, lanjut, senja …
Wajah senjanya jelas terngiang. Walaupun tidak kemana-mana, alias di rumahnya sendiri, di hari2 terakhir nenekku selalu berkata “ingin pulang …”, bergumam dengan pelan “ingin pulang …”, berkata-kata tanpa suara “ingin pulang ….” Dan akhirnya ia benar-benar pulang ….
Bookmark and Share


One Response to “My Grandmother in Memoriam”

  1. on 28 Sep 2006 at 7:32 pm    egun
    Deeply sorry to hear that your grandma has passed away. Moga diterima amalannya dan istirahat dengan tenang di sisi Alloh Amieen… Yang tabah ya sant, tapi nenekmu pasti akan bangga sm kamu karena cucunya ini sudah mewarisi sifat-sifatnya “as a strong and braveheart woman”. Btw aku jg jadi nyesel knp kita skrg jadi jarang kontak2an ya sant…padahal liga champion dan Seri A dah mulai lagi ( loh apa hubngnnya?,,,eh ada ding heheheh…)
    Dah yaa…
    Miss u so much my dear friend..
    Salam..

No comments:

Post a Comment