28 desember 2007
10 malem lebih
di kamar
angin benar-benar terdengar semakin menggila, apalagi kalau didengarkan (terdengar) dari dalam kamar yang lengang, cuma ditemani sayup-sayup suara radio. sehabis senja tadi memang angin semakin mengganas, suara pohon-pohon yang terkena belaiannya terdengar menggelisahkan. lebih-lebih tadi (dan beberapa hari terakhir ini) liat di TV berita-berita banjir, badai dan tanah longsor dimana-mana (khususnya tempat-tempat yang cukup dekat dan familier), rasanya suram banget.
sementara itu aku berselimut nyaman dan hangat di kamarku, entah kenapa jadi kepikiran tentang para korban bencana tersebut, yang bahkan ada daerah mereka yang tidak terjangkau bantuan lewat darat (karena keadaan alam mereka), mengungsi, kedinginan, dan pastinya lapar, sedih dan takut. (perasaan ini juga mungkin imbas dari kerjaan subtitling buat film tentang gempa di jogja beberapa waktu yang lalu - yang barusan kelar). entahlah, hanya saja tiba-tiba aku juga merasa “takut” mendengar suara angin yang seperti mengamuk. dan menyeretku pada pikiran tentang para korban bencana, di banyak penjuru negeri ini.
belum lagi, beberapa hari ini suasana guna menyambut tahun baru juga semakin terasa (semarak istilahnya), dimana-mana sudah ada rencana untuk menyambut tahun yang baru. aku sendiri juga sudah punya rencana-rencana yang kubuat untuk merayakan tahun baru, yang semuanya menyenangkan, dan sudah tak sabar menunggunya (tau sendiri, taon yang baru selalu dipenuhi dengan harapan-harapan baru tentang semua yang lebih baik). ironis, kontras dengan penderitaan orang-orang yang setiap hari kulihat di tv, di acara berita-berita bencana. aku yakin mereka sebenarnya juga sudah punya rencana-rencana mereka sendiri untuk merayakan pergantian tahun, menutup dan menyambut lembaran tahun baru. dan entah kenapa (lagi), terus terang, excitement untuk merayakan taon baru agak berkurang jadinya - walaupun aku bakalan ketemu sahabat lama yang sudah tidak bersua selama 4 tahun!
angin masih terdengar membikin resah, membuat mata tak bisa kunjung menutup, padahal ingin segera melarikan diri ke dunia mimpi (dan sebenarnya pengen balas dendam karena sudah begadang selama beberapa hari ini). mungkin angin juga ingin merayakan hari-hari penghujung tahun ini dengan versinya sendiri, alam juga, bumi juga.
(sambil menutup kuping dengan head set untuk menghindari suara gemuruh angin yang makin miris, dan kurasakan bahwa jantungku berdegup dengan kecepatan lebih dari normal)
HAPPY NU YEAR EVERYONE!
10 malem lebih
di kamar
angin benar-benar terdengar semakin menggila, apalagi kalau didengarkan (terdengar) dari dalam kamar yang lengang, cuma ditemani sayup-sayup suara radio. sehabis senja tadi memang angin semakin mengganas, suara pohon-pohon yang terkena belaiannya terdengar menggelisahkan. lebih-lebih tadi (dan beberapa hari terakhir ini) liat di TV berita-berita banjir, badai dan tanah longsor dimana-mana (khususnya tempat-tempat yang cukup dekat dan familier), rasanya suram banget.
sementara itu aku berselimut nyaman dan hangat di kamarku, entah kenapa jadi kepikiran tentang para korban bencana tersebut, yang bahkan ada daerah mereka yang tidak terjangkau bantuan lewat darat (karena keadaan alam mereka), mengungsi, kedinginan, dan pastinya lapar, sedih dan takut. (perasaan ini juga mungkin imbas dari kerjaan subtitling buat film tentang gempa di jogja beberapa waktu yang lalu - yang barusan kelar). entahlah, hanya saja tiba-tiba aku juga merasa “takut” mendengar suara angin yang seperti mengamuk. dan menyeretku pada pikiran tentang para korban bencana, di banyak penjuru negeri ini.
belum lagi, beberapa hari ini suasana guna menyambut tahun baru juga semakin terasa (semarak istilahnya), dimana-mana sudah ada rencana untuk menyambut tahun yang baru. aku sendiri juga sudah punya rencana-rencana yang kubuat untuk merayakan tahun baru, yang semuanya menyenangkan, dan sudah tak sabar menunggunya (tau sendiri, taon yang baru selalu dipenuhi dengan harapan-harapan baru tentang semua yang lebih baik). ironis, kontras dengan penderitaan orang-orang yang setiap hari kulihat di tv, di acara berita-berita bencana. aku yakin mereka sebenarnya juga sudah punya rencana-rencana mereka sendiri untuk merayakan pergantian tahun, menutup dan menyambut lembaran tahun baru. dan entah kenapa (lagi), terus terang, excitement untuk merayakan taon baru agak berkurang jadinya - walaupun aku bakalan ketemu sahabat lama yang sudah tidak bersua selama 4 tahun!
angin masih terdengar membikin resah, membuat mata tak bisa kunjung menutup, padahal ingin segera melarikan diri ke dunia mimpi (dan sebenarnya pengen balas dendam karena sudah begadang selama beberapa hari ini). mungkin angin juga ingin merayakan hari-hari penghujung tahun ini dengan versinya sendiri, alam juga, bumi juga.
(sambil menutup kuping dengan head set untuk menghindari suara gemuruh angin yang makin miris, dan kurasakan bahwa jantungku berdegup dengan kecepatan lebih dari normal)
HAPPY NU YEAR EVERYONE!
No comments:
Post a Comment